2 CARA PERENCANAAN KEUANGAN PRIBADI
Masa depan seseorang bisa ditebak dari cara hidupnya saat ini.
Pemalas pasti melarat, penipu pasti menderita, penakut pasti monoton.
Pesimis, tukang kritik, pengomel, pembanding pasti tidak kaya. Namun
tidak berarti seorang optimis, pekerja keras, pemberani, orang pintar
atau orang baik akan kaya raya, sukses dan bahagia.
Tidak ada jaminan orang baik akan lancar hidupnya. Tapi
sudah pasti orang jahat tersiksa hati nuraninya. Tidak ada yang bisa
meramalkan masa depan manusia namun cara anda merencanakan keuangan
pribadi akan mempengaruhi hidup di kemudian hari. Setidaknya ada 2 tipe
orang berdasarkan cara mereka melakukan perencanaan keuangan
pribadinya.
PENDAPATAN, PENGELUARAN DAN TABUNGAN
Prinsip perencanaan keuangan sebenarnya sangat sederhana. Pendapatan
dikurangi dengan pengeluaran kita. Jika lebih maka disebut tabungan.
Sebaliknya kalau kurang disebut dengan hutang.
Anggap saja pendapatan anda sekarang ini 3 juta sebulan. Belum
menikah dan masih tinggal bersama orang tua. Anda tidak mengeluarkan
uang untuk bayar listrik, bayar PDAM, beli galonan, sabun, atau
belanja kepasar dan segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya rumah
tangga. Karena semua pengeluaran tadi masih ditanggung orangtua. Anda
hanya keluar uang untuk beli bensin, makan di luar, pacaran, ganti HP
dan yang sifatnya konsuntif.
" Seorang single yang masih nunut orangtua seharusnya tidak memiliki pengeluaran yang besar.
"
Seharusnya pengeluaran anda kecil dan sepantasnya anda
memiliki tabungan. Namun kenyataannya tidak demikian. Boro-boro
tabungan,
gajian tanggal 1 saja sudah habis tanggal 5.
Ketika terjadi musibah, anda harus berhutang ke teman atau saudara.
Memangnya berapa pengeluaran anda sebulan ? Berapa rumah yang sudah
anda beli ? Berapa tanah yang sudah anda miliki ? Atau apa barang modal
yang sudah anda beli ? Jawabannya pasti tidak ada, nol, nihil !
Anggap saja pengeluaran sebulan yang wajar adalah 2 juta
rupiah. Buat bensin 500 ribu, buat jajan sebulan 1,5 juta. Jadi ada
sisa 1 juta sebulan. Dikalikan masa kerja anda 5 tahun. Apakah anda
memiliki tabungan 60 juta ? 1 juta dikali 12 bulan adalah 12 juta. Dan
dikali 5 menjadi 60 juta.
Anda tidak memiliki 60 juta di tabungan anda ? Bagaimana dengan 30 juta ? Masih tidak ada ? Kalau 10 juta gimana ? Juga tidak ada ? Loh....kemana larinya uang anda ?
Bukankah perencanaan keuangan itu sederhana ? Pendapatan
dikurangi pengeluaran. Lebihnya adalah tabungan, kalo kurang dinamakan
hutang. Bukankah ini prinsip dasar manajemen keuangan pribadi ?
Jika saat ini anda masih belum menguasai permainan uang
sederhana ini maka masa depan anda pasti suram karena anda masih single
yang pengeluarannya sangat kecil. Belum ditambah masalah mengelolah
tabungan, berinvestasi dan manajemen resiko.
Ketika anda menikah, pengeluaran akan meningkat dua hingga
tiga kali lipat. Ketika istri anda hamil, pengeluaran dua kali lipat
itu akan dilipat lagi. Ketika anak anda lahir lipatannya sudah tidak
dapat dihitung lagi. Yang bisa anda lakukan hanyalah melongo melihat
pendapatan yang stagnan sementara grafik pengeluaran meningkat drastis.
Hidup ini tak semudah cocot'e Mario Teguh....ha...ha...ha....Mari kita lihat 2 jenis orang menurut perencanaan keuangannya.
ORANG YANG PINTAR MENGATUR PENGELUARAN
Inti perencanaan keuangan adalah mengatur pendapatan dan
pengeluaran sedemikian rupa sehingga akhirnya menghasilkan tabungan.
Orang yang pintar mengatur pengeluaran biasanya kurang pandai mencari
uang. Kelebihannya adalah menekan pengeluaran sehingga terjadi selisih
antara pendapatan dengan pengeluaran.
Saya termasuk jenis yang ini. Saya tidak pandai mencari uang,
saya bukan tipe marketing yang bermulut manis. Saya apa adanya, jelek
ya jelek. Baik ya baik. Tidak ada abu-abu, yang ada hanyalah hitam dan
putih. Karena terlalu to-the-poin teman saya tidak banyak. Sebutan
kasar, atos dan kaku melekat dalam diri saya. Kejujuran memang tidak
mendapatkan tempat di dunia yang mementingkan diri sendiri. Tapi itulah
yang terbaik untuk diri saya, integritas saya !
Saya belajar mendisiplinkan diri karena itulah kelebihan
saya. Tuhan menciptakan saya dengan keunikan ini untuk rencanaNya. Dua
anak kembar yang dilahirkan dalam rahim yang sama memiliki sifat yang
berbeda. Darimana datangnya perbedaan ? Darimana datangnya karakter ?
Dari sananya, tertanam dalam diri kita segala sifat positif dan
negatif. Demikian pula kecenderungan saya untuk mendisiplinkan diri
mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting. Mengutamakan kebutuhan
daripada keinginan. Saya dan anda berbeda !
" Saya tidak pintar mencari uang, tetapi mendisiplinkan diri menekan pengeluaran saya. "
Saya merasa nyaman hidup dengan cara ini karena demikianlah saya diciptakan.
Saya memiliki kelebihan di sini,
jadi saya maksimalkan saja kelebihan ini. Tidak mudah untuk menahan
diri namun jauh lebih mudah mengirit daripada mencari order. Yah, hidup
itu adalah pilihan. Anda bisa memilih memfokuskan kelebihan anda dan
mengabaikan kekurangan anda atau memilih memperbaiki kekurangan anda dan
mengabaikan kelebihan anda.
Keduanya membutuhkan usaha seumur hidup. Tidak masalah jalan
mana yang anda pilih karena konsistensi pada akhirnya akan menghasilkan
perubahan yang nyata. Saya memilih fokus di kelebihan karena alasan
pribadi yang akhirnya ditegaskan oleh Peter F Drucker.
Dalam salah satu bukunya,
Inside Drucker Brain,
dia membahas topik mengembangkan kelebihan atau memperbaiki kekurangan
pribadi. Drucker menyarankan orang untuk fokus di kelebihannya karena
perubahan itu tidak mudah, apalagi jika ditambah dengan
ketidak-nyamanan. Memperbaiki kekurangan membutuhkan usaha yang lebih
besar daripada mengembangkan kelebihan. Hal ini terlalu menyiksa hidup
kita. Waktu dan tenaga yang dihabiskan terlalu besar namun hasil yang
tidak maksimal.
ORANG YANG PINTAR MEMPERBESAR PENDAPATANNYA
Mungkin anda berpikir jenis orang seperti ini adalah suami
ideal. Namun setiap kelebihan pasti disertai dengan kekurangan. Tidak
ada manusia yang benar-benar sempurna. Dia memang pintar menghasilkan
uang namun juga pintar menghabiskannya.
Seharusnya pengeluarannya tetap sementara pendapatannya
meningkat. Namun kenyatannya tidak demikian. Pengeluarannya mengikuti
pendapatannya. Semakin banyak uang yang dihasilkan, semakin besar pula
uang yang dihabiskan. Kadang malah lebih banyak yang dihabiskan
daripada yang dihasilkan alias ditutupi melalui hutang kartu kredit.
Anda bisa berkata tidak masuk akal karena anda belum punya
teman yang hidup dengan cara ini. Saya punya
beberapa...ha...ha...ha...Orang jenis ini berpikir menghasilkan uang itu
mudah, jadi hutang sebesar apapun bisa dilunasi. hanya masalah waktu
saja, besok atau lusa pasti beres.
Jenis orang seperti ini mementingkan penampilan di atas
logikanya. Dia tidak menahan keinginan mata dan hatinya. Bagus beli !
Cocok gesek ! Canggih ya kredit ! Keberhasilan penjualan dimulai dari
kesan pertama yang menawan. Dunia lebih menyukai mereka yang bermulut
manis daripada yang berkata apa adanya. Karena itulah mereka berhasil
di bidang marketing.
"
Seharusnya orang ini memiliki banyak uang di tabungannya, tetapi yang banyak malah hutangnya. "
Tidak dapat dipungkiri bahwa dewi fortuna cenderung menyertai
orang ini. Apapun yang dikerjakannya selalu cepat berbuah. Sisi
negatifnya, orang ini tidak disiplin dan hidup mengikuti angin. Ketika
arah pasar berubah, seluruh usahanya juga berubah. Ketika lagi rame
Blackberry, dia akan jualan blackberry. Ketika lagi rame android, dia
akan menjual rugi semua Blackberrynya dan masuk dengan tenaga penuh di
pasar Android.
Demikian seterusnya, berulang-ulang seumur hidupnya. Cara
kerjanya adalah Hit and Run. Tangkap peluang, habiskan dan cepat-cepat
keluar.
Bagaimana bisa penghasilannya yang begitu besar tidak memiliki
dampak pada saldo tabungannya ? Karena teknologi berubah setiap
seminggu sekali. Karena dia berganti handphone sebulan sekali. Karena
dia lebih suka ketemu orang di Starbucks daripada di Starmugs. Gaya
hidupnya tidak salah karena itulah yang dibutuhkan untuk memancing ikan
besar. Jadi ini kelebihan atau kekurangan ?
Bukan kelebihan dan juga bukan kekurangan, tetapi itullah
ciptaan Tuhan yang unik dan menarik. Dia mendisain manusia sedemikian
rupa agar bisa hidup saling berdampingan. Kelebihan kita menutupi
kekurangan orang lain dan kekurangan kita ditutupi mereka. Perubahan
yang ternyata menyakitkan dan berat itu terasa ringan jika dikikis
pelan-pelan. Atas dasar itulah Tuhan menciptakan manusia sebagai pria
dan wanita. Agar mereka menikah dan membesarkan anak.
MENIKAH DAN MEMBESARKAN ANAK
Setelah punya anak saya harus berpikir keras karena manajemen
keuangan pribadi saya yang berorientasi pada pengeluaran sudah tidak
memberikan gap tabungan. Malahan menurun terus ke arah hutang, hanya
tinggal menunggu waktu saja sebelum menggesek kartu kredit. ^-^'.
Menikah memang meningkatkan pengeluaran, namun juga ada
tambahan pendapatan. Karena gaji kita digabung dengan gaji pasangan
kita. Kalo yang kerja satu orang saja, rasanya gak bakalan nutup ongkos
deh. Kecuali orangtuanya sugih atau jabatannya di perusahaan cukup
tinggi. Tapi mayoritas orang tidak seberuntung itu. 80% ikut orang
dengan gaji pas-pasan.
Anak tidak mempunyai pendapatan, yang dibawanya adalah pengeluaran. Mulai
dari baju, trolley, pampers, baby box, susu formula, dokter anak,
imunisasi, suster, melekan, selendang, empeng, steriliser, botol
warmer, lemari baju dan barang-barang kecil lainnya. Dari 0 sampai 4
tahun isinya adalah makanan dan mainan.
Dari 4-10 tahun adalah sekolah dan belajar bersama. Dari 4-17
adalah sekolah dan kenakalan remaja. Dari 17-24 adalah kuliah dan
kerja.
Dari 24-30 adalah modal kerja dan kawin. Dari 30 - 40 adalah
biaya cucu. Anak dan segala yang dihasilkannya mengikat seumur hidup.
Kita tidak bisa menekan pengeluaran ini. Jadi harus diterima dengan lapang dada.
Mengapa bisa begini ? Itulah kehidupan teman-teman. Semakin
lama akan semakin berat. Masalah pasti bertambah, biaya akan membengkak
dan pendapatan juga pasti TIDAK bertambah. Kalaupun naik, persentase
tidak sebanding dengan kenaikan pengeluarannya.
Apakah menekan pengeluaran yang saya lakukan selama ini salah ?
Saya yakin tidak. Kesalahan saya adalah tidak melakukan sesuatu
terhadap tabungan tadi.
Well, everyone make mistake ! Tidak ada yang perlu
disesalkan karena penyesalan tidak merubah masa depan sama sekali.
Keberhasilan dan kegagalan kemarin tidak menjamin kesuksesan dan
kebangkrutan hari esok. Yang menentukannya adalah tindakan kita saat
ini. Masa lalu memang menghantui kita namun tidak memiliki kekuatan
perubah masa depan karena hanya ada dalam pikiran kita. Sebuah ilusi
ketakutan yang kita ciptakan sendiri.
Jadi saya belajar melepaskan semua hal positif dan negatif
yang baru terjadi kemarin. Saya pernah di-ciak teman sendiri...ya sudah
! Tak relakan saja duitnya toh yang bakalan menderita mereka sendiri
karena makan uang haram. Saya baru kemalingan sepeda motor minerva di
dalam rumah saya sendiri. Masa sedihnya saya batasi 1 minggu saja, toh
saya makan nasi gak makan sepeda motor. Tuhan mengijinkan hal-hal buruk
terjadi dalam hidup saya untuk maksud yang baik. Selama Tuhan masih
berkuasa di dunia ini, dia sanggup merubah segala sesuatunya. Dari
kegagalan menjadi keberhasilan, dari bencana menjadi berkat, dari air
mata menjadi sukacita !
Saat ini anak saya sedang memasuki tahap berjalan.
Wes...wes...baru 10 bulan ae wes gaya-gaya mau jalan. Anak sekarang
pesat sekali pertumbuhannya. Pertama dia belajar berdiri sambil
berpegangan, kemudian berdiri dari posisi jongkok tanpa memegang. 5
detik kemudian jatuh karena keseimbangannya belum sempurna. Sekarang
sudah mencoba berjalan 3 langkah kedepan lalu menjatuhkan dirinya.
Awalnya saya pegangi badannya karena takut jatuh terjembab.
Tapi tambah lama tambah meronta minta dilepaskan. Laaah...gila kali
saya nek melepas Kenzo sendirian. Jadilah pergulatan dan tangisan.
Muter kiri, muter kanan, menyenderkan dirinya ke saya sampe kiyu tangan
ini. Saya yang laki-laki bertenaga besar ini saja bisa kemeng apalagi
para ibunda. Luar biasa anda para wanita ! Salut deh saya !
Entah karena terlalu capai atau terlalu mangkel akhirnya saya
biarkan saja dia melepaskan diri dari pegangan. Barang diatas meja
ditarik semua, galonan didorong jatuh, serbet ditariki semua. Setelah
bosan dia merangkak ke tempat lainnya dan memporak-porandakan kerapian
rumah kami. Digendong gak mau, minum susu juga pelan sekali. Tapi
begitu diletakkan di lantai langsung giras gak karu-karuan. OH Tuhaaaan
!!
Sudah
waktunya saya mengurangi perlindungan terhadap anak saya. Tangan saya
tidak lagi menyentuh tubuhnya. Tak kasih jarak 10 cm, jaga-jaga kalau
tiba-tiba oleng terus jatuh bisa langsung tak tangkap. Saya taruh
matras di belakangnya supaya kalo ngeblak ke belakang pantat atau
kepalanya menyentuh matras dulu. Pendeknya saya mengijinkan dia untuk
kejeduk tembok, terjatuh dan tergores.
Selain sudah waktunya untuk berjalan, Kenzo harus melatih
kekuatan dan koordinasi otot tubuhnya. Tanpa terjatuh dia tidak akan
tahu arti keseimbangan.
Tanpa kejeduk dia tidak bisa membedakan antara tembok dengan
bantal. Tanpa ndlosor dia tidak akan belajar mengambil ancang-ancang
baru bergerak. Hal ini tidak mudah dilakukan oleh seorang bayi yang
syaraf motorik dengan otaknya belum tersambung sempurna. Tetapi dengan
latihan sajalah keterampilan ini akan dikuasai. Dan itu membutuhkan
usaha, kegagalan, latihan dan bimbingan orangtuanya.
Kesalahan perencanaan keuangan pribadi saya tidak fatal. Tuhan
menjaga dan membiarkan saya mengetahui hal ini karena mau melatih
saya. Ketika waktunya tepat maka Tuhan akan melepaskan saya dengan
tenang dan bangga. Si Wanapuri ini sudah siap melangkah ke tahap
selanjutnya, ini sertifikat kelulusanmu. He...he...he.....
LIFE BEGIN AT 40
Seorang jomblo, sekalipun pintar mencari uang hasilnya tetap
tidak ada. Bagaimana mungkin orang berpenghasilan 10 juta perbulan dan
bekerja 10 tahun nilai tabungannya tak lebih dari 10 juta saja. Karena
semua uangnya dihabiskan untuk barang-barang konsumtif.
Sebaliknya, dua orang berpenghasilan pas-pasan yang memutuskan
untuk menikah dan membesarkan anak ternyata memiliki tabungan yang
lebih dari cukup. Dua penghasilan gabungan yang hanya cukup untuk dua
orang ternyata bisa memenuhi kebutuhan tiga orang. Perhitungan di atas
kertas sudah pasti minus namun kenyataannya tidak, malah surplus.
Anda harus tahu
dua realita kehidupan ini.
Pertama, hidup ini tak semudah cocot'e Mario Teguh. Kedua, satu
ditambah satu tidak sama dengan dua. Artinya logika bukanlah
segala-galanya. Matematika bukanlah satu-satunya kebenaran. Hukum
fisika, kimia maupun biologi bukanlah ilmu pasti. Selalu ada ruang
untuk kesalahan.
Sama seperti keadaan anda saat ini. Dengan gaji sekarang ini
mana mungkin bisa beli rumah ? Mana mungkin bisa menyekolahkan anak
sampai lulus kuliah ? Mana mungkin bisa keliling dunia ? Mana mungkin
bisa bebas finansial ?
Saya dilahirkan dari keluarga pas-pasan, tinggal di kos-kosan
yang pas buat makan dan tidur. Sekolah pun raportnya juga pas buat naik
kelas. Bekerja pun dapatnya gaji yang pas buat hidup sehari-hari,
seorang saja. Kayak film horor deh Pak ! Apa yang bisa saya lakukan
untuk memperbaiki hidup saya ?
Satu-satunya cara meraih kesuksesan hidup ini orang harus
mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Masing-masing kita pasti memiliki
satu hal yang bisa kita lakukan dengan lebih baik daripada orang lain.
Entah itu menulis seperti saya, entah itu memasak seperti bebek HT,
entah itu menari seperti Brandon. Pasti ada satu kelebihan dalam diri
kita.
Masalahnya adalah kita tidak pernah menyadari hal ini sebelum
kepepet. Kerja ikut orang tidak akan membuat kita kepepet sekalipun
keuangan sedang krisis. Toh masih bisa hutang ke perusahaan, toh ada
teman kerja yang bisa dihutangi. Toh masih ada sodara, dan banyak cara
mudah mendapatkan uang.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan life begin at 40 ?
Waktunya bersenang-senang dan menikmati hidup gitu tah ? Tidak perlu
bekerja namun uang tetap mengalir ? Setiap hari makan, tidur, mainan,
makan lagi, tidur lagi dan mainan lagi ? Hidup tanpa beban dan
masalah....itukah arti life begin at 40 ? Muda kaya raya, tua
hura-hura, mati masuk surga.
Saya teringat dengan pelajaran ekonomi waktu SMP tentang hukum
kepuasan manusia. Sebuah produk yang dikonsumsi terus menerus akan
menyebabkan kebosanan. Dari nikmat menjadi tidak nikmat lagi. Contohnya
adalah air. Setelah bersepeda 30 km, sebotol air dingin terasa sangat
nikmat. Botol kedua, ketiga, keempat akan mengurangi kenikmatan air
tadi karena rasa haus kita telah terpuaskan. Botol kelima akan
menyebabkan perut kembung, mual dan muntah.
Kesenangan terus menerus akan membuat hidup ini membosankan
kata hukum ekonomi tadi. Masa sih pak ? Anda kan belum pernah ngalami
kaya raya seperti tadi ! Betol....betol...betol....tapi saya kenal
dengan orang yang sudah merasakan life begin at 40 tadi. Kata-katanya
yang saya ingat sampai sekarang kira-kira seperti ini, " Kemarin saya
bangun jam 4 pagi. Bikin kopi dan lihat matahari pagi muncul dari
lapangan golf depan apartemen...Ternyata sunrise itu indah sekali. Aku
gak sadar selama ini. "
Ceritanya...Bapak ini umur 40 udah meraih kebebasan finansial.
Jadi dia pensiun dan mengabdikan hidupnya untuk Tuhan. Setelah 8 tahun
tinggal dalam dunia "life begin at 40" akhirnya kembali ke dunia
kerja. Nah, kata-katanya tadi terucapkan beberapa hari sebelum toko
barunya dibuka. Dia kangen untuk bekerja, kangen dengan masalahnya,
kangen dengan tantangannya, kangen dengan perjuangannya.
"Aku keliru dulu berhenti kerja." adalah ucapan kedua yang
saya ingat sampai detik ini. Dari situlah saya sedikit mengerti bahwa
arti life begin at 40 bukan berhenti bekerja. Tetapi bekerja dengan
cara yang berbeda.
Ada tiga periode kerja yang kita lalui.
Pertama, periode mengumpulkan modal. Ini adalah pekerjaan pertama kita,
gak ngerti apa-apa. Pokoke dapat kerja sudah luar biasa senangnya.
Tujuan kerja kita adalmengumpulkan pengalaman, koneksi dan modal. Masa
ini adalah masa kerja rodi. Banyak yang harus dikerjakan namun gajinya
tidak pernah lebih besar dari UMR. Kerajinan anda, kepandaian anda
tidak berbanding lurus dengan pendapatan karena yang dihargai oleh
perusahaan adalah tenaga anda.
Pada tahap ini anda seharusnya anda bisa menabung karena
sebagian besar pengeluaran anda masih ditanggung orangtua. Tetapi
kenyataannya bertolak belakang, yang berhasil dikumpulkan adalah hutang
kartu kredit. He...he...he...
Selama anda belum menguasai ketrampilan pekerjaan anda dan
berhasil mengumpulkan modal yang cukup untuk diputar, maka anda belum
bisa melangkah ke periode kedua.
Periode kedua adalah periode mengelolah tabungan.
Tujuannya melipat gandakan tabungan yang anda miliki. Memiliki
tabungan dengan mengelolah tabungan itu beda. Mendepositokan tabungan
bukan mengelolah tabungan. Ikut asuransi plus investasi juga tidak bisa
disebut mengelolah tabungan. Membeli dan menyimpan emas atau dollar
juga masih belum bisa disebut mengelolah tabungan.
Mengelolah tabungan adalah menghasilkan keuntungan yang lebih
tinggi dari bunga bank, bunga deposito, bunga kartu kredit dan
bunga-bunga lainnya. Jadi modal anda harus bertambah minimal 5%/bulan.
Itu baru bisa disebut dengan cara mengelolah tabungan yang benar.
Bagaimana caranya ? Nanti akan saya bahas tersendiri tetapi
yang pasti harus berdasarkan prinsip yang sering disampaikan oleh bapak
diatas, "Dagang itu harus 95% berhasil, 5% gagal. Kalo peluangnya 50-50
atau 60-40 mendingan judi ae."
Jika anda berhasil di periode ini maka hidup anda berubah
total. Dari kekurangan menjadi kelebihan, dari kerja ikut orang menjadi
mempekerjakan orang, dari karyawan menjadi bos, dari tukang hutang
menjadi pemberi hutang. Anda tidak perlu lagi mencari uang karena
uanglah yang datang mencari anda.
Sekarang anda mempunyai banyak pilihan, namun semuanya bisa
disederhanakan menjadi dua saja. Mengelolah tabungan dengan cara yang
sama atau mengelolah dengan cara modern ? Yaitu ke tahap ketiga,
periode melangkah di atas awan.
"Yang perlu kita cari adalah perusahaan tradisional dengan
produk berskala nasional tetapi dikelolah dengan cara tradisional.
Peran kita di sini adalah memperbaiki manajemennya sesuai standar
internasional, harus dapat sertifikat ISO. Kita hire konsultan
manajemen, paling habis 5 Milyar...terus kita Go Public-kan
perusahaannya. Dalam semalam duit 5M itu akan menjadi 20M." cerita Pak
Life Begin at 40 tadi.
Wow ! Seru saya dalam hati....ternyata begini toh cara kerja
bisnis modern. Kerjaan seperti ini hampir tidak membutuhkan tenaga sama
sekali, tetapi memeras habis otak kita. Keahlian yang dibutuhkan
sangat luas, harus ngerti tentang hukum, psikologi. pasar keuangan,
perpajakan, politik, budaya dan seambrek ilmu lainnya. Tidak mustahil
untuk dilakukan, yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk belajar setiap
hari secara konsisten.
Dengan kata lain, periode ketiga adalah periode memanfaatkan
semua keahlian dan sumber daya kita. Jangka waktu antara investasi
dengan hasilnya membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa setahun atau
lima tahun. Hasilnya bukan 5% atau 10%, tetapi bisa ratusan persen dari
modal yang kita tanamkan. Modal utama kita bukanlah uang, tetapi
skill. Uang hanyalah alat, bukan sumber daya utamanya.
Anda memang akan kaya jika sukses di periode mengelolah
tabungan. Dan akan menjadi super kaya jika sukses di periode melangkah
di atas awan. Tidak banyak orang yang berhasil di tahap ini. Jumlahnya
hanya sekitar 5% saja. Jangan merendahkan diri anda dengan mengatakan
bahwa anda tidak termasuk di golongan 5% tadi. Keadaan kita saat ini
bukan akhirnya, kita masih dalam proses. Hasil akhirnya masih belum bisa
dipastikan, jadi jangan menyerah sebelum tetes darah terakhir !
KESIMPULAN
Tulisan yang baru selesai anda baca ini baru pengantar dari seri
perencanaan keuangan yang "recananya" akan saya update secara berkala.
Bagian kedua yang muncul dalam benak saya adalah cara mengelolah
tabungan kita yang jumlahnya tidak seberapa itu.
Hal penting dalam tulisan ini adalah perencanaan keuangan itu
dimulai dari awal. Setiap tahap harus diselesaikan agar bisa melangkah
ke tahap berikutnya. Selama anda tidak bisa mengumpulkan uang untuk
ditabung, maka anda tidak bisa menggunakan tabungan ini sebagai modal
usaha. Selama anda tidak bisa melipatgandakan tabungan anda, maka anda
tidak bisa melangkah di atas awan-awan.
Perencanaan keuangan pribadi bukan pilihan, tetapi keharusan.
Karena pengeluaran anda akan semakin besar mengikuti usia anda.
Belajarlah sejak dini, persiapkan masa depan anda sesegera mungkin.
Selama masih ada keringat yang bisa diperas berarti masa depan yang
lebih baik masih bisa diraih ! Sukses untuk anda !
SUMBER :
http://wapannuri.com/a.pekerjaan/2-cara-perencanaan-keuangan-pribadi.html